Kamis, 28 Desember 2023

SEL.11.2-T5-8 Aksi Nyata - Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Nama                          : Iva Arin L ( 23660209 )
Kelas                          : PPG Prajabatan PGSD


1.     Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Yang saya pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran, yaitu saya belum memahami bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dapat mempengaruhi proses pendidikan. Peserta didik dari latar belakang yang berbeda memiliki gaya belajar yang berbeda pula. Oleh karena itu, topik ini sangat penting bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan perlunya umpan balik.

 

2.     Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada materi ini saya mempelajari tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dalam pendidikan di Indonesia yang baik diperlukan pengetahuan kemampuan siswa untuk melakukan tugas di bawah bimbingan orang dewasa dengan pemecahan masalah secara mandiri sesuai kemampuan siswa. Seseorang dapat memilih gaya belajar ZPD yang sesuai dengan lingkungannya. Karena pendidikan di Indonesia melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat secara umum. Hal ini mempengaruhi perkembangan kurikulum setiap tahun. Sehingga pendektan yang sesuai dalam kurikulum saat ini yaitu pendekatan scaffolding melalui ZPD. Perkembangan pengajaran di Indonesia dalam pendekatan scaffolding yaitu berfokus pada siswa dan pemahaman mereka mengenai suatu tugas. Scaffolding juga menuntut guru untuk fokus mengetahui tugas yang diberikan dalam perkembangan setiap peserta didik. Dalam proses penerapan pendekatan scaffolding, siswa di berikan kebebasan untuk mengekspresikan pengetahuan awalnya serta mengembangkan pengetahuan yang telah di dapatnya. Penerapan scaffolding dalam ZPD, yaitu meminimalkan tingkat frustasi siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, membuat kreasi berdasarkan pengalaman sejak dini.

 

3.    Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pendekatan scaffolding pada ZPD adalah penggunaan dukungan tahap demi tahap sesuai yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Strategi dan metode scaffolding diterapkan degan berbagai langkah yaitu:

1) Menentukan ZPD peserta didik.

2) Mengelompokkan peserta didik sesuai tingkatan ZPDnya.

3) Memberikan tugas sesuai dengan ZPDnya.

4) Memantau dan memediasi aktivitas belajar

Teknik pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik dalam sebuah ruang kelas memiliki tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda antara satu dengan yang lain (dapat diukur dengan tes diagnostik). Sehingga guru dan teman sebaya yang lebih kompeten dapat menerapkan scaffolding.

 

4. Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Terkait pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD, secara operasional diterapkan dengan guru menjelaskan dan menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sub pokok bahasan, yaitu materi pelajaran pada tahap ini, pelaksanaan metode scaffolding dengan menugaskan siswa membentuk kelompok sesuai ZPD (Zone Proximal Development). Guru sebaiknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental fisik, maupun sosial. Dengan memperhatikan konsep tentang pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD pada peserta didik tersebut, saya menjadi lebih siap untuk mengajar di kelas. Sebagai calon guru, saya akan menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran di kelas 4 mata pelajaran matematika dan IPA dengan scaffolding (bantuan kontruksi konsep) pada LKPD.

 

5.    Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Pandangan saya mengenai topik bahasan tersebut adalah memahami konsep ZPD dalam membantu siswa mencapai perkembangan yang lebih maju. Ada beberapa hal yang disiapkan oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas. Guru harus mengenali ZPD agar proses pembelajaran siswa terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada topik ini guru harus mempertimbangkan semua aspek termasuk pendekatan, strategi, metode dan teknik belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Hal baik yang saya dapatkan mengenai topik tersebut adalah mengetahui konsep ZPD yang ditafsirkan dengan menggunakan pembelajaran scaffolding. Dengan demikian, guru dapat memberikan scaffolding pada ZPD siswa dengan tepat. Jika ZPD siswa tidak diberikan bantuan dengan tepat maka akan menghambat proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang saya dapatkan dari menanggapi ZPD pada siswa, yaitu:

a.  Siswa mengikuti perkembangan zona potensial dan proksimal melalui proses pembelajaran.

b. Mengurangi kesenjangan siswa.

c. Guru dapat membantu siswa memahami proses belajar mengajar.

d. pembelajaran berpusat pada anak (Student Centered).

 

6.     Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dalam mata kuliah filosofi pendidikan tentang kebudayaan dan pendidikan memiliki relasi yang kuat sehingga dapat menciptakan Idenitas Manusia Indonesia. Sedangkan dalam mata kuliah peserta didik dan pemahamaiannya scaffolding pada ZPD menjadi bermakna bagi peserta didik jika strategi, pendekatan dan metode pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka. Sehingga dapat mengakomodir minat, potensi dan gaya. Pada pembelajaran menggunakan scaffolding, guru harus melakukan asesmen awal (diagnostik) baik kognitif maupun non kognitif untuk mengetahui kesiapan belajar dan pengetahuan awal peserta didik, sehingga hasil akhir dari asesmen yang dilakukan guru dapat mencapai dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah diajarkan. belajar peserta didik (audio, visual dan kinestetik).

 

7.  Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Mnfaat topik ini adalah pembelajaran harus berpihak berpusat pada siswa dengan cara memperhatikan kebutuhan belajar siswa dan karakteristik siswa itu sendiri. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Kesiapan saya adalah 8 karena sebagian besar sudah memahami materi yang ada pada mata kuliah PPG dan selanjutnya bisa saya gunakan bekal untuk penerapan di kelas.  Saya akan menerapkan ilmu yang saya dapatkan terkait topik bahasan dalam profesi sebagai guru yaitu dengan cara melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif dang uru harus secara aktif mendampingi ZPD siswa dan menerapkan ZPD siswa dalam pembelajaran kooperatif. Pada pemikiran ki hadjar dewantara yang menerapkan sistem among. Maka kita patut meneladani pemikiran tersebut. Dalam sistem among terdapat istilah ing ngarso sung tuladha yang berarti kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak agar merekameneladani sikap baik tersebut. Selanjutnya ada istilah ing madyo mangun karso yang berarti kita sama-sama membangun kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan. Yang terakhir yaitu tut wuri handayani yang berarti harus memberdayakan, mendukung, serta menguatkan anak agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.



Nama                          : Iva Arin L ( 23660209 )
Kelas                          : PPG Prajabatan PGSD


1.     Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Yang saya pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran, yaitu saya belum memahami bagaimana faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dapat mempengaruhi proses pendidikan. Peserta didik dari latar belakang yang berbeda memiliki gaya belajar yang berbeda pula. Oleh karena itu, topik ini sangat penting bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan perlunya umpan balik.

 

2.     Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada materi ini saya mempelajari tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD dalam pendidikan di Indonesia yang baik diperlukan pengetahuan kemampuan siswa untuk melakukan tugas di bawah bimbingan orang dewasa dengan pemecahan masalah secara mandiri sesuai kemampuan siswa. Seseorang dapat memilih gaya belajar ZPD yang sesuai dengan lingkungannya. Karena pendidikan di Indonesia melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, guru, siswa, dan masyarakat secara umum. Hal ini mempengaruhi perkembangan kurikulum setiap tahun. Sehingga pendektan yang sesuai dalam kurikulum saat ini yaitu pendekatan scaffolding melalui ZPD. Perkembangan pengajaran di Indonesia dalam pendekatan scaffolding yaitu berfokus pada siswa dan pemahaman mereka mengenai suatu tugas. Scaffolding juga menuntut guru untuk fokus mengetahui tugas yang diberikan dalam perkembangan setiap peserta didik. Dalam proses penerapan pendekatan scaffolding, siswa di berikan kebebasan untuk mengekspresikan pengetahuan awalnya serta mengembangkan pengetahuan yang telah di dapatnya. Penerapan scaffolding dalam ZPD, yaitu meminimalkan tingkat frustasi siswa, meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, membuat kreasi berdasarkan pengalaman sejak dini.

 

3.    Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pendekatan scaffolding pada ZPD adalah penggunaan dukungan tahap demi tahap sesuai yang dibutuhkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Strategi dan metode scaffolding diterapkan degan berbagai langkah yaitu:

1) Menentukan ZPD peserta didik.

2) Mengelompokkan peserta didik sesuai tingkatan ZPDnya.

3) Memberikan tugas sesuai dengan ZPDnya.

4) Memantau dan memediasi aktivitas belajar

Teknik pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik dalam sebuah ruang kelas memiliki tingkat kemampuan peserta didik berbeda-beda antara satu dengan yang lain (dapat diukur dengan tes diagnostik). Sehingga guru dan teman sebaya yang lebih kompeten dapat menerapkan scaffolding.

 

4. Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Terkait pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD, secara operasional diterapkan dengan guru menjelaskan dan menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sub pokok bahasan, yaitu materi pelajaran pada tahap ini, pelaksanaan metode scaffolding dengan menugaskan siswa membentuk kelompok sesuai ZPD (Zone Proximal Development). Guru sebaiknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang banyak melibatkan siswa aktif dalam belajar baik secara mental fisik, maupun sosial. Dengan memperhatikan konsep tentang pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD pada peserta didik tersebut, saya menjadi lebih siap untuk mengajar di kelas. Sebagai calon guru, saya akan menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran di kelas 4 mata pelajaran matematika dan IPA dengan scaffolding (bantuan kontruksi konsep) pada LKPD.

 

5.    Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Pandangan saya mengenai topik bahasan tersebut adalah memahami konsep ZPD dalam membantu siswa mencapai perkembangan yang lebih maju. Ada beberapa hal yang disiapkan oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas. Guru harus mengenali ZPD agar proses pembelajaran siswa terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada topik ini guru harus mempertimbangkan semua aspek termasuk pendekatan, strategi, metode dan teknik belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Hal baik yang saya dapatkan mengenai topik tersebut adalah mengetahui konsep ZPD yang ditafsirkan dengan menggunakan pembelajaran scaffolding. Dengan demikian, guru dapat memberikan scaffolding pada ZPD siswa dengan tepat. Jika ZPD siswa tidak diberikan bantuan dengan tepat maka akan menghambat proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang saya dapatkan dari menanggapi ZPD pada siswa, yaitu:

a.  Siswa mengikuti perkembangan zona potensial dan proksimal melalui proses pembelajaran.

b. Mengurangi kesenjangan siswa.

c. Guru dapat membantu siswa memahami proses belajar mengajar.

d. pembelajaran berpusat pada anak (Student Centered).

 

6.     Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Dalam mata kuliah filosofi pendidikan tentang kebudayaan dan pendidikan memiliki relasi yang kuat sehingga dapat menciptakan Idenitas Manusia Indonesia. Sedangkan dalam mata kuliah peserta didik dan pemahamaiannya scaffolding pada ZPD menjadi bermakna bagi peserta didik jika strategi, pendekatan dan metode pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka. Sehingga dapat mengakomodir minat, potensi dan gaya. Pada pembelajaran menggunakan scaffolding, guru harus melakukan asesmen awal (diagnostik) baik kognitif maupun non kognitif untuk mengetahui kesiapan belajar dan pengetahuan awal peserta didik, sehingga hasil akhir dari asesmen yang dilakukan guru dapat mencapai dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah diajarkan. belajar peserta didik (audio, visual dan kinestetik).

 

7.  Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Mnfaat topik ini adalah pembelajaran harus berpihak berpusat pada siswa dengan cara memperhatikan kebutuhan belajar siswa dan karakteristik siswa itu sendiri. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Kesiapan saya adalah 8 karena sebagian besar sudah memahami materi yang ada pada mata kuliah PPG dan selanjutnya bisa saya gunakan bekal untuk penerapan di kelas.  Saya akan menerapkan ilmu yang saya dapatkan terkait topik bahasan dalam profesi sebagai guru yaitu dengan cara melibatkan siswa dalam pembelajaran aktif dang uru harus secara aktif mendampingi ZPD siswa dan menerapkan ZPD siswa dalam pembelajaran kooperatif. Pada pemikiran ki hadjar dewantara yang menerapkan sistem among. Maka kita patut meneladani pemikiran tersebut. Dalam sistem among terdapat istilah ing ngarso sung tuladha yang berarti kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak agar merekameneladani sikap baik tersebut. Selanjutnya ada istilah ing madyo mangun karso yang berarti kita sama-sama membangun kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan. Yang terakhir yaitu tut wuri handayani yang berarti harus memberdayakan, mendukung, serta menguatkan anak agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya.



Jumat, 15 Desember 2023

Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila

Nama                          : Iva Arin L (23660209)

Kelas                           : PPG Prajabatan

Gelombang                : 1 (Satu)

Mata Kuliah              : Filosofi Pendidikan Indonesia

 01.01.2-T4-8. Aksi Nyata - Pancasila bagi Saya

Saya be;ajar tentang pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan agama. Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Profil Pelajar Pancasila membantu mengemban tujuan dan visi pendidikan yang mudah dipahami oleh semua kepentingan pendidikan. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21: menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, menciptakan lingkungan yang baik bagi peserta didik, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan memberikan pemahaman tentang profil pelajar pancasila serta pengamalannya dalam kehidupan sehari - hari. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia. Selain itu, moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma sosial yanghidup di masyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila.

Pancasila juga sebagai dasar filosofi pendidikan di Indonesia dan membuat kesatuan hidup berbangsa dalam keberagaman Indonesia. Nilai-nilai pancasila menjadi dasar perkembangan paradigma pendidikan untuk melestarikan keberagaman budaya, ras, suku, dan agama di Indonesia. Perwujudan profil pelajar pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad 21 yaitu pembelajaran terhadap pemahaman pancasila diharapkan akan membangun semangat dalam mengembangkan ilmu pendidikan yang bercorak karakter Pancasila sehingga memberikan identitas ilmu pendidikan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Profil Pelajar Pancasila membantu mengemban tujuan dan visi pendidikan yang mudah dipahami oleh semua kepentingan pendidikan. Selain itu, profil ini dimaksudkan sebagai kompas bagi pendidik dan pelajar di Indonesia serta menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan di satuan pendidikan. Beberapa contoh implementasi profil pelajar Pancasila pada siswa, yaitu:

·         Putar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran.

·         Bagikan nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat murid.

·      Menanamkan   kebiasaan positif kepada siswa, seperti gotong royong, buang sampah, piket, dan sebagainya.

·         Buatlah penugasan yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian.

·         Melakukan kegiatan membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain sebagainya.

Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke-21 adalah sebagai berikut :

·         Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami: nilai akhlak   beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara akhlak pribadi. Contoh sikap yang bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan perintah agama sesuai kepercayaan masing-masing, berkata dan berbuat baik sesuai ajaran agama.

·         Berkebinekaan Global: Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan local dan identitas bangsa. Namun   disisi lain tetap memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka   untuk berinteraksi dengan budaya   lain. Sehingga diharapkan akan   muncul rasa kebanggan dan cinta   tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara positif. Contoh sikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mencoba mengenal dan menghargai teman dari suku yang berbeda.

·         Bergotong royong: Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi muda. Contohnya siswa dapat mencoba untuk berkolaborasi dengan teman yang lain ketika pembelajaran berlagsung di kelas.

·         Mandiri: Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas kemampuan diri, dapat  mengendalikan emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh, apabila dihadapkan dalam situasi sulit maka siswa dapat dengan tenang mencari solusi sendiri dan menghadapi situasi dengan bijak.

·         Bernalar kritis: Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif   dalam memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah, mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Contohnya seperti bagaimana cara siswa memperoleh dan memproses informasi dari situs web atau blog tentang pembelajaran siswa tersebut menyimpulkan sesuai dengan gagasan mereka, lalu siswa tersebut menganalisis sekaligus mengevaluasi apakah informasi yang mereka dapat valid ataukah tidak.

·         Kreatif: Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif. Misalnya memberikan ide yang berbeda dari teman-teman lain dalam membuat suatu proyek maket denah, siswa mampu mengolah informasi atau mencari inspirasi dan melahirkan gagasan baru cara membuat, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda pada setiap kelompok.

 



Nama                          : Iva Arin L (23660209)

Kelas                           : PPG Prajabatan

Gelombang                : 1 (Satu)

Mata Kuliah              : Filosofi Pendidikan Indonesia

 01.01.2-T4-8. Aksi Nyata - Pancasila bagi Saya

Saya be;ajar tentang pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan agama. Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Profil Pelajar Pancasila membantu mengemban tujuan dan visi pendidikan yang mudah dipahami oleh semua kepentingan pendidikan. Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21: menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, menciptakan lingkungan yang baik bagi peserta didik, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan memberikan pemahaman tentang profil pelajar pancasila serta pengamalannya dalam kehidupan sehari - hari. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia. Selain itu, moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma sosial yanghidup di masyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila.

Pancasila juga sebagai dasar filosofi pendidikan di Indonesia dan membuat kesatuan hidup berbangsa dalam keberagaman Indonesia. Nilai-nilai pancasila menjadi dasar perkembangan paradigma pendidikan untuk melestarikan keberagaman budaya, ras, suku, dan agama di Indonesia. Perwujudan profil pelajar pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad 21 yaitu pembelajaran terhadap pemahaman pancasila diharapkan akan membangun semangat dalam mengembangkan ilmu pendidikan yang bercorak karakter Pancasila sehingga memberikan identitas ilmu pendidikan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Profil Pelajar Pancasila membantu mengemban tujuan dan visi pendidikan yang mudah dipahami oleh semua kepentingan pendidikan. Selain itu, profil ini dimaksudkan sebagai kompas bagi pendidik dan pelajar di Indonesia serta menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan di satuan pendidikan. Beberapa contoh implementasi profil pelajar Pancasila pada siswa, yaitu:

·         Putar film dan cerita-cerita inspiratif dalam kegiatan pembelajaran.

·         Bagikan nasihat dan cerita motivasi yang membangkitkan semangat murid.

·      Menanamkan   kebiasaan positif kepada siswa, seperti gotong royong, buang sampah, piket, dan sebagainya.

·         Buatlah penugasan yang memicu kreativitas dan budaya kemandirian.

·         Melakukan kegiatan membatik, observasi di museum, studi kasus mengenai fenomena sosial dan lain sebagainya.

Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang Berpihak pada Peserta Didik di Abad ke-21 adalah sebagai berikut :

·         Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia harus memiliki akhlak yang baik dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini pelajar Indonesia harus memahami: nilai akhlak   beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara akhlak pribadi. Contoh sikap yang bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan perintah agama sesuai kepercayaan masing-masing, berkata dan berbuat baik sesuai ajaran agama.

·         Berkebinekaan Global: Dalam hal ini berarti pelajar Pancasila harus mampu mempertahankan nilai-nilai luhur, kearifan local dan identitas bangsa. Namun   disisi lain tetap memiliki wawasan dan keterampilan global dan mampu terbuka   untuk berinteraksi dengan budaya   lain. Sehingga diharapkan akan   muncul rasa kebanggan dan cinta   tanah air, secara bersamaan memupuk rasa saling menghargai budaya lain secara positif. Contoh sikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mencoba mengenal dan menghargai teman dari suku yang berbeda.

·         Bergotong royong: Budaya kolaborasi, kepedulian, berbagi dan secara sukarela menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama agar bisa tuntas dengan cepat dan lancar merupakan cerminan dari identitas masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan kepada generasi muda. Contohnya siswa dapat mencoba untuk berkolaborasi dengan teman yang lain ketika pembelajaran berlagsung di kelas.

·         Mandiri: Kemandirian berarti setiap peserta didik mampu bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran yang dijalaninya, sadar atas kemampuan diri, dapat  mengendalikan emosi, mampu mengatur pikiran dan perasaan untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh, apabila dihadapkan dalam situasi sulit maka siswa dapat dengan tenang mencari solusi sendiri dan menghadapi situasi dengan bijak.

·         Bernalar kritis: Bernalar kritis menunjukan kemampuan siswa secara objektif   dalam memproses informasi dan bisa memberikan alternatif pemecahan masalah, mengelaborasi berbagai informasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Contohnya seperti bagaimana cara siswa memperoleh dan memproses informasi dari situs web atau blog tentang pembelajaran siswa tersebut menyimpulkan sesuai dengan gagasan mereka, lalu siswa tersebut menganalisis sekaligus mengevaluasi apakah informasi yang mereka dapat valid ataukah tidak.

·         Kreatif: Peserta didik yang kreatif, berarti mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan memiliki dampak positif. Misalnya memberikan ide yang berbeda dari teman-teman lain dalam membuat suatu proyek maket denah, siswa mampu mengolah informasi atau mencari inspirasi dan melahirkan gagasan baru cara membuat, serta menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda pada setiap kelompok.

 



Kamis, 14 Desember 2023

Media Ajar Kelas 4 SD Materi Denah

BAHAN AJAR

Jenjang Sekolah: SD (Sekolah Dasar)

Kelas/Semester : 4/1

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

Fase B

Elemen: Menulis

Capaian Pembelajaran: Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang  rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

Tujuan Pembelajaran:

1.       Melalui kegiatan pengamatan powerpoint tentang membaca denah, peserta didik dapat mengarahkan petunjuk jalan dengan jelas dan tepat (C5).

2.       Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat memperjelas letak suatu lokasi pada denah dengan tepat (C5).

3.       Melalui kegiatan presentasi hasil diskusi, peserta didik dapat menyajikan penyelesaian permasalahan terkait denah dengan tepat (P3).

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:

4.       Peserta didik mampu menggambar denah sekolah dengan baik (P3)

5.       Peserta didik mampu menyelesaikan masalah tentang denah dan petunjuk arah dalam kehidupan sehari-hari dengan  benar (C4).

6.       Peserta didik mampu menyajikan penyelesaian permasalahan terkait denah dengan tepat (C4).

Konsep Utama: Denah dan arah mata angin

 

Membaca Petunjuk Arah pada Denah

Menurut KBBI, denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya. Denah dibuat bertujuan untuk memberikan gambaran atau informasi mengenai tata letak suatu tempat.

Manfaat denah:

·        Memudahkan dalam mencari lokasi

·        Mengetahui letak suatu tempat

·        Sebagai petunjuk arah

Unsur denah:

·        Judul denah

·        Gambar lokasi

·        Petunjuk arah mata angin

·        Nama jalan

 


 Membaca denah:

Agar mudah membaca denah, terlebih dahulu memahami arah mata angin dan kosakata petunjuk arah.

Arah mata angin:

Kosakata petunjuk arah:

·        Sebelah kanan

·        Sebelah kiri

·        Belakang

·        Depan

·        Membelakangi

·        Berbelok

·        Atas

·        Bawah

·        Maju

·        Mundur

·        Lurus

·        Jalan terus                                                                                    


Contoh:

Perhatikan denah berikut ini!

Hari ini, Amika ingin pergi ke bank Mandiri.Ia melihat denah perumahan Melati untuk memudahkannya memilih jalan menuju bank Mandiri. Bantulah Amika untuk menemukan jalan menuju bank Mandiri!

Jawaban:

Dari rumah, Amika menuju jalan Kenanga, lalu jalan lurus ke arah utara, sampai di perempatan, Amika berbelok ke arah timur atau kanan menuju jalan Dahlia, jalan lurus terus sampai SD Nusantara, kemudian belok ke arah utara atau kiri menuju jalan Anggrek.Jalan lurus terus,bank Mandiri berada di sebelah timur atau kanan lapangan basket.

Rangkuman:

·  Denah adalah gambar yang menunjukkan letak suatu tempat.

· Manfaat denah: Memudahkan dalam mencari lokasi, Mengetahui letak suatu tempat dan Sebagai petunjuk arah

·Unsur denah: Judul denah, Gambar lokasi, Petunjuk arah mata angin dan Nama jalan

·Kosakata petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, lurus, dll.


Contoh media ajar menggunakan PPT : https://youtu.be/36KPCEU5gzU


Soal!

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat!

1.Denah adalah ....

a.gambar yang menunjukkan letak suatu tempat

b.gambar yang menunjukkan lokasi

c.gambar yang memudahkan kita mencari alamat

d.jawaban a, b dan c benar

2.Manfaat denah adalah ....

a.menyulitkan mencari lokasi

b.menunjukkan letak suatu tempat

c.menunjukkan alamat rumah saja

d.menyesetkan kita untuk menunjukkan alamat

Perhatikan gambar denah berikut untuk mengerjakan soal nomor 3 dan 4!


3.Pada hari Sabtu, Ani dan teman-temannya akan bermain layangan di lapangan. Jalan yang harus Ani lewati untuk sampai di lapangan adalah….

a.jalan Merapi dan jalan Rinjani

b.jalan Semeru dan jalan Rinjani

c.jalan Semeru dan jalan Merapi

d. jalan Semeru, jalan Merapi dan jalan Rinjani

4.Ani dan orangtuanya merupakan warga baru di perumahan Cemara. Ani belum menguasai rute jalan perumahan Cemara. Saat ini, Ani sedang berada di SDN Cemara. Sepulang sekolah, ia ingin ke pasar Gede untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah. Ani mengamati denah perumahan Cemara. Perjalanan yang harus Ani tempuh dari SDN Cemara ke pasar Gede adalah ….

a.jalan lurus ke arah utara melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Merapi, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah utara kantor polisi

b.jalan lurus ke arah selatan melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Semeru, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah barat rumah sakit Medika

c.jalan  lurus  ke  arah  selatan  melewati  jalan  Rinjani,  lurus  terus  hingga menemui bank Swadaya, pasar Gede ada di sebelah barat bank Swadaya

d.jalan lurus ke arah utara melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Merapi, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah timur rumah Ani

Terimakasih !!!


BAHAN AJAR

Jenjang Sekolah: SD (Sekolah Dasar)

Kelas/Semester : 4/1

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)

Fase B

Elemen: Menulis

Capaian Pembelajaran: Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang  rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

Tujuan Pembelajaran:

1.       Melalui kegiatan pengamatan powerpoint tentang membaca denah, peserta didik dapat mengarahkan petunjuk jalan dengan jelas dan tepat (C5).

2.       Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat memperjelas letak suatu lokasi pada denah dengan tepat (C5).

3.       Melalui kegiatan presentasi hasil diskusi, peserta didik dapat menyajikan penyelesaian permasalahan terkait denah dengan tepat (P3).

Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran:

4.       Peserta didik mampu menggambar denah sekolah dengan baik (P3)

5.       Peserta didik mampu menyelesaikan masalah tentang denah dan petunjuk arah dalam kehidupan sehari-hari dengan  benar (C4).

6.       Peserta didik mampu menyajikan penyelesaian permasalahan terkait denah dengan tepat (C4).

Konsep Utama: Denah dan arah mata angin

 

Membaca Petunjuk Arah pada Denah

Menurut KBBI, denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya. Denah dibuat bertujuan untuk memberikan gambaran atau informasi mengenai tata letak suatu tempat.

Manfaat denah:

·        Memudahkan dalam mencari lokasi

·        Mengetahui letak suatu tempat

·        Sebagai petunjuk arah

Unsur denah:

·        Judul denah

·        Gambar lokasi

·        Petunjuk arah mata angin

·        Nama jalan

 


 Membaca denah:

Agar mudah membaca denah, terlebih dahulu memahami arah mata angin dan kosakata petunjuk arah.

Arah mata angin:

Kosakata petunjuk arah:

·        Sebelah kanan

·        Sebelah kiri

·        Belakang

·        Depan

·        Membelakangi

·        Berbelok

·        Atas

·        Bawah

·        Maju

·        Mundur

·        Lurus

·        Jalan terus                                                                                    


Contoh:

Perhatikan denah berikut ini!

Hari ini, Amika ingin pergi ke bank Mandiri.Ia melihat denah perumahan Melati untuk memudahkannya memilih jalan menuju bank Mandiri. Bantulah Amika untuk menemukan jalan menuju bank Mandiri!

Jawaban:

Dari rumah, Amika menuju jalan Kenanga, lalu jalan lurus ke arah utara, sampai di perempatan, Amika berbelok ke arah timur atau kanan menuju jalan Dahlia, jalan lurus terus sampai SD Nusantara, kemudian belok ke arah utara atau kiri menuju jalan Anggrek.Jalan lurus terus,bank Mandiri berada di sebelah timur atau kanan lapangan basket.

Rangkuman:

·  Denah adalah gambar yang menunjukkan letak suatu tempat.

· Manfaat denah: Memudahkan dalam mencari lokasi, Mengetahui letak suatu tempat dan Sebagai petunjuk arah

·Unsur denah: Judul denah, Gambar lokasi, Petunjuk arah mata angin dan Nama jalan

·Kosakata petunjuk arah seperti kanan, kiri, depan, belakang, lurus, dll.


Contoh media ajar menggunakan PPT : https://youtu.be/36KPCEU5gzU


Soal!

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat!

1.Denah adalah ....

a.gambar yang menunjukkan letak suatu tempat

b.gambar yang menunjukkan lokasi

c.gambar yang memudahkan kita mencari alamat

d.jawaban a, b dan c benar

2.Manfaat denah adalah ....

a.menyulitkan mencari lokasi

b.menunjukkan letak suatu tempat

c.menunjukkan alamat rumah saja

d.menyesetkan kita untuk menunjukkan alamat

Perhatikan gambar denah berikut untuk mengerjakan soal nomor 3 dan 4!


3.Pada hari Sabtu, Ani dan teman-temannya akan bermain layangan di lapangan. Jalan yang harus Ani lewati untuk sampai di lapangan adalah….

a.jalan Merapi dan jalan Rinjani

b.jalan Semeru dan jalan Rinjani

c.jalan Semeru dan jalan Merapi

d. jalan Semeru, jalan Merapi dan jalan Rinjani

4.Ani dan orangtuanya merupakan warga baru di perumahan Cemara. Ani belum menguasai rute jalan perumahan Cemara. Saat ini, Ani sedang berada di SDN Cemara. Sepulang sekolah, ia ingin ke pasar Gede untuk membeli beberapa perlengkapan sekolah. Ani mengamati denah perumahan Cemara. Perjalanan yang harus Ani tempuh dari SDN Cemara ke pasar Gede adalah ….

a.jalan lurus ke arah utara melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Merapi, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah utara kantor polisi

b.jalan lurus ke arah selatan melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Semeru, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah barat rumah sakit Medika

c.jalan  lurus  ke  arah  selatan  melewati  jalan  Rinjani,  lurus  terus  hingga menemui bank Swadaya, pasar Gede ada di sebelah barat bank Swadaya

d.jalan lurus ke arah utara melewati jalan Rinjani, kemudian belok ke arah barat menuju jalan Merapi, lurus terus, pasar Gede ada di sebelah timur rumah Ani

Terimakasih !!!


Rabu, 08 November 2023

SEL.11.2-T4-9 Aksi Nyata - PERSPEKTIF SOSIOKULTUR DALAM PENDIDIKAN

 SEL.11.2-T4-9 Aksi Nyata

PERSPEKTIF SOSIOKULTUR DALAM PENDIDIKAN

Nama          : Iva Arin L

Prodi          : PPG Prajabatan 2023 Gelombang 1

 Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Topik ini membahas tentang pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’, serta bagaimana faktor faktor ini mempengaruhi pendidikan di Indonesia, dimana dalam memandang pendidikan Pembelajaran adalah kegiatan seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman di lingkungan sekitarnya. ZPD mengacu pada kemampuan yang dapat dicapai melalui bimbingan dari orang lain yang lebih berpengalaman. Sehingga guru dapat memahami topik ini melalui referensi pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang menerapkan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dengan kegiatan analisis, saya lebih memahami tentang rencana dan materi pembelajaran yang sesuai pada ‘Zone of Proximal Development’ serta menyimpulkan pendekatan, strategi, metode dan teknis pembelajaran yang sesuai pada ‘Zone of Proximal Development’. Konsep ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Lev Vygotsky. Oleh karena itu konsep ZPD memiliki beberapa implikasi untuk perkembangan pembelajaran. Sebagai guru, penting untuk memahami tingkat perkembangan dan kemampuan siswa agar dapat memberikan bimbingan yang sesuai dalam ZPD. Dengan memberikan bantuan yang tepat dan memperluas ZPD siswa secara bertahap, guru dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman materi lebih tinggi lagi. Ini berarti bahwa ZPD mencakup apa yang belum dapat dicapai secara mandiri oleh individu, tetapi dapat dicapai melalui bantuan bimbingan tambahan oleh guru atau pembimbing lain.

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

ZPD menerapkan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui diskusi dengan teman sebaya atau orang lain, siswa dapat saling membantu dengan temannya. Interaksi sosial ini dapat merangsang pemikiran kritis, memperluas pemahaman, dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Ketika di kelas guru harus mengimplementasikan ZPD pada ruang diskusi kerja kelompok. Pembelajaran ini sering disebut pembelajaran kooperatif. Ia menyebutkan bahwa ketika anak bekerja memecahkan masalah bersama anak-anak yang lebih mampu atau dengan bantuan orang dewasa maka anak tersebut akan dapat belajar dengan baik. Selain itu pemberian tugas yang tepat dan sesuai dengan cara scaffolding (bertahap) akan membuat mereka melesat kemampuan penyelesaian tugas belajarnya.

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dari proses diskusi, mempertimbangkan ZPD akan membantu guru dalam melakukan bantuan/scaffolding dalam perencanaan perencanaan pembelajaran. Aplikasi teori Vygotsky tentang Zona Perkembangan Proksimal (ZDP) ini adalah bahwa peran guru sebagai mediator pada kegiatan belajar siswa saat mereka saling berbagi pengetahuan melalui interaksi sosial yang berlangsung di dalam kelas. Scaffolding adalah kunci pengajaran yang efektif melalui pemodelan keterampilan, pemberian petunjuk, hingga mengadaptasi tugas-tugas yang diberikan sehingga sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pendidik juga akan memiliki motivasi untuk dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan potensinya melalui ZPD.

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Dengan kegiatan menganalisis guru dapat memberikan bantuan berupa bimbingan, pertanyaan pemantik atau yang lainnya sehingga anak menjadi aktif pada ZPD. Saat proses pembelajaran siswa dan guru jangan terlalu sering memberikan penugasan individu tetapi diselingi dengan kegiatan kelompok. Kesiapan mengajar dengan memperhatikan ZPD harus dikuasai seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Selain itu seorang pendidik harus mampu memetakan ZPD peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran dapat sesuai dengan kemampuan peserta didik dan scaffolding yang diberikan tepat sasaran. Hal yang saya pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai yaitu contoh penerapan ZPD adalah melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah atau problem-based learning (PBL). Dalam PBL, siswa dihadapkan masalah nyata yang memerlukan pemecahan melalui pemikiran kritis, penelitian, dan kolaborasi. Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang penerapan ZPD apakah bisa dalam lingkungan kerja. Dilihat dari penjelasannya bahwa ZPD dapat mengetahui kemampuan melalui bimbingan dan dukungan dari orang lain yang lebih berpengalaman.

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Pemahaman mengenai materi kuliah ini adalah tentang teori belajar Vygotksy dalam ZPD pembelajaran dengan Scaffolding menekankan bahwa perkembangan seorang anak adalah sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan social dan budaya. Peserta didik membutuhkan kehadiran orang lain dalam interaksi sosialnya untuk proses perkembangan kemampuannya dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran mata kuliah pemahaman pesrta didik pembelajaran ZPD dengan Scaffolding memotivasi karakteristik dan minat peserta didik dengan tugas belajar yang diberikan dengan peserta didik kearah kemandirian belajar. Sedangkan dalam pembelajaran asessmen yang efektif memiliki peran penting dalam evaluasi perkembangan belajar peserta didik. Melalui penggunaan ZPD dengan berbagai strategi, seperti mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran kritis, memberikan tugas yang menantang, dan memberikan umpan balik. Dalam pembelajaran filosofi pendidikan, ZPD dipahami sebagai pemaknaan tujuan belajar, proses belajar yang ditempuh, mengarah pada tujuan & kompetensi yang harus dicapai, dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Melalui ZPD, siswa dapat mencapai kemampuan dan mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan kemampuan yang lebih rinci. Konsep ZPD menekankan kolaborasi, interaksi sosial, dan bimbingan dalam proses pembelajaran. Kesiapan saya adalah 8 karena sebagian besar sudah memahami materi yang ada pada mata kuliah PPG dan selanjutnya bisa saya gunakan bekal untuk penerapan di kelas. Hal yang nantinya perlu saya siapkan adalah guru dapat menggunakan pendekatan ZPD untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Guru perlu memahami tingkat kemampuan siswa yang berbeda dan kemudian memberikan bimbingan yang sesuai dengan ZPD. Ini bisa dilakukan melalui penggunaan berbagai strategi, metode dan pendekatan ketika pembelajaran berlangsung seperti tanya jawab yang memicu pemikiran kritis, memberikan tugas, dan memberikan umpan balik.

 SEL.11.2-T4-9 Aksi Nyata

PERSPEKTIF SOSIOKULTUR DALAM PENDIDIKAN

Nama          : Iva Arin L

Prodi          : PPG Prajabatan 2023 Gelombang 1

 Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Topik ini membahas tentang pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’, serta bagaimana faktor faktor ini mempengaruhi pendidikan di Indonesia, dimana dalam memandang pendidikan Pembelajaran adalah kegiatan seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan pemahaman di lingkungan sekitarnya. ZPD mengacu pada kemampuan yang dapat dicapai melalui bimbingan dari orang lain yang lebih berpengalaman. Sehingga guru dapat memahami topik ini melalui referensi pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang menerapkan perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Dengan kegiatan analisis, saya lebih memahami tentang rencana dan materi pembelajaran yang sesuai pada ‘Zone of Proximal Development’ serta menyimpulkan pendekatan, strategi, metode dan teknis pembelajaran yang sesuai pada ‘Zone of Proximal Development’. Konsep ini dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Lev Vygotsky. Oleh karena itu konsep ZPD memiliki beberapa implikasi untuk perkembangan pembelajaran. Sebagai guru, penting untuk memahami tingkat perkembangan dan kemampuan siswa agar dapat memberikan bimbingan yang sesuai dalam ZPD. Dengan memberikan bantuan yang tepat dan memperluas ZPD siswa secara bertahap, guru dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman materi lebih tinggi lagi. Ini berarti bahwa ZPD mencakup apa yang belum dapat dicapai secara mandiri oleh individu, tetapi dapat dicapai melalui bantuan bimbingan tambahan oleh guru atau pembimbing lain.

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

ZPD menerapkan interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Melalui diskusi dengan teman sebaya atau orang lain, siswa dapat saling membantu dengan temannya. Interaksi sosial ini dapat merangsang pemikiran kritis, memperluas pemahaman, dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Ketika di kelas guru harus mengimplementasikan ZPD pada ruang diskusi kerja kelompok. Pembelajaran ini sering disebut pembelajaran kooperatif. Ia menyebutkan bahwa ketika anak bekerja memecahkan masalah bersama anak-anak yang lebih mampu atau dengan bantuan orang dewasa maka anak tersebut akan dapat belajar dengan baik. Selain itu pemberian tugas yang tepat dan sesuai dengan cara scaffolding (bertahap) akan membuat mereka melesat kemampuan penyelesaian tugas belajarnya.

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Dari proses diskusi, mempertimbangkan ZPD akan membantu guru dalam melakukan bantuan/scaffolding dalam perencanaan perencanaan pembelajaran. Aplikasi teori Vygotsky tentang Zona Perkembangan Proksimal (ZDP) ini adalah bahwa peran guru sebagai mediator pada kegiatan belajar siswa saat mereka saling berbagi pengetahuan melalui interaksi sosial yang berlangsung di dalam kelas. Scaffolding adalah kunci pengajaran yang efektif melalui pemodelan keterampilan, pemberian petunjuk, hingga mengadaptasi tugas-tugas yang diberikan sehingga sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pendidik juga akan memiliki motivasi untuk dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan potensinya melalui ZPD.

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Dengan kegiatan menganalisis guru dapat memberikan bantuan berupa bimbingan, pertanyaan pemantik atau yang lainnya sehingga anak menjadi aktif pada ZPD. Saat proses pembelajaran siswa dan guru jangan terlalu sering memberikan penugasan individu tetapi diselingi dengan kegiatan kelompok. Kesiapan mengajar dengan memperhatikan ZPD harus dikuasai seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Selain itu seorang pendidik harus mampu memetakan ZPD peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran dapat sesuai dengan kemampuan peserta didik dan scaffolding yang diberikan tepat sasaran. Hal yang saya pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai yaitu contoh penerapan ZPD adalah melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah atau problem-based learning (PBL). Dalam PBL, siswa dihadapkan masalah nyata yang memerlukan pemecahan melalui pemikiran kritis, penelitian, dan kolaborasi. Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang penerapan ZPD apakah bisa dalam lingkungan kerja. Dilihat dari penjelasannya bahwa ZPD dapat mengetahui kemampuan melalui bimbingan dan dukungan dari orang lain yang lebih berpengalaman.

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Pemahaman mengenai materi kuliah ini adalah tentang teori belajar Vygotksy dalam ZPD pembelajaran dengan Scaffolding menekankan bahwa perkembangan seorang anak adalah sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan social dan budaya. Peserta didik membutuhkan kehadiran orang lain dalam interaksi sosialnya untuk proses perkembangan kemampuannya dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran mata kuliah pemahaman pesrta didik pembelajaran ZPD dengan Scaffolding memotivasi karakteristik dan minat peserta didik dengan tugas belajar yang diberikan dengan peserta didik kearah kemandirian belajar. Sedangkan dalam pembelajaran asessmen yang efektif memiliki peran penting dalam evaluasi perkembangan belajar peserta didik. Melalui penggunaan ZPD dengan berbagai strategi, seperti mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran kritis, memberikan tugas yang menantang, dan memberikan umpan balik. Dalam pembelajaran filosofi pendidikan, ZPD dipahami sebagai pemaknaan tujuan belajar, proses belajar yang ditempuh, mengarah pada tujuan & kompetensi yang harus dicapai, dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik.

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Melalui ZPD, siswa dapat mencapai kemampuan dan mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan kemampuan yang lebih rinci. Konsep ZPD menekankan kolaborasi, interaksi sosial, dan bimbingan dalam proses pembelajaran. Kesiapan saya adalah 8 karena sebagian besar sudah memahami materi yang ada pada mata kuliah PPG dan selanjutnya bisa saya gunakan bekal untuk penerapan di kelas. Hal yang nantinya perlu saya siapkan adalah guru dapat menggunakan pendekatan ZPD untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Guru perlu memahami tingkat kemampuan siswa yang berbeda dan kemudian memberikan bimbingan yang sesuai dengan ZPD. Ini bisa dilakukan melalui penggunaan berbagai strategi, metode dan pendekatan ketika pembelajaran berlangsung seperti tanya jawab yang memicu pemikiran kritis, memberikan tugas, dan memberikan umpan balik.

 
Iva Arin Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template